MYSTIFIED
4 min readDec 21, 2023

Geliat Aroma Kertas Hingga Saturasi Warna Cetak Manual.

Cisarua Creative (kiri) Grafis nusantara (kanan)

Untuk kedua kalinya pada tanggal 27–29 Oktober, Pesta literasi grafis dan hajatan nya budaya cetak mencetak di adakan kembali. Jakarta Artbook fair (selanjutnya di baca JKTABF) untuk kedua kali nya diadakan kembali dibilangan yang menjadi pusat nya beberapa budaya populer di rayakan. Jakarta Art Book Fair 2023 kembali diadakan di sekitaran bilangan Blok M. Apabila JKTABF 2022 lalu diadakan di M Bloc, tahun ini pemilihan venue bisa dikatakan cukup bawah tanah, karena tempat acara berada di Pasar raya lower ground yang harus menyusuri gedung-gedung dan toko yang berada di bangunan-bangunan sekitar Blok M. Mungkin juga alasan diadakanya JKTABF 2022 di pasar raya, untuk kembali menunjukkan eksistensi pasar raya yang sedikit redup di bilangan Blok M.

Pintu masuk Pasar raya Lower Ground

Acara dilaksanakan dalam waktu tiga hari, tiket pun dijual dengan kategori beragam, ada yang hanya berlaku untuk perharinya, sampai 3 day pass pun di sediakan untuk memenuhi hasrat para penggiat visual yang menantikan adanya JKTABF 2023. Baik seniman yang terlibat, maupun publik yang menjadi apresiator karya-karya yang di sajikan, sepertinya mereka yang hadir pada perhelatan tersebut terlihat berseri-seri dan cukup mempunyai antusiasme yang membuncah. Terlihat di beberapa sudut venue, booth-booth yang sudah mendisplay dengan cermat karya-karya kebanggaan mereka, sedang berdiskusi dengan para penggunjung perihal bagaimana latar belakang proses karya cetak mencetak produk yang mereka ciptakan. Hal yang membuat penggunjung juga antusias atas acara tersebut adalah, banyak seniman lokal maupun mancanegara yang menciptakan karya tersebut juga hadir pada acara tersebut, Juga tidak ketinggalan beberapa booth printing atau percetakan yang membantu mencetak beberapa karya dan kebutuhan cetak dalam acara tersebut ikut hadir menampilkan rilisan teranyar mereka. Beragam karya cetak di tampilkan oleh beberapa peranan penting dalam kancah literasi independen indonesia, mulai dari beberapa kolektif, records label, kreatif agensi, Clothing Brand, hingga independent publisher yang mengisi line up pada acara yang berlangsung dari jam 11 siang hingga jam 7 malam tersebut.

beberapa rilisan buku yang membahas metode tipografi (kiri) beberapa seniman artist visual mancanegara yang juga turut serta (kanan)

Seperti tak mau kehilangan moment, saya dan teman yang juga mempunyai ketertarikan dalam bidang yang serupa, banyak memburu zine atau berbagai literasi yang menopang daya kreasi kami dalam mencipta. Ragam karya yang dihadirkan pada masing-masing booth yang turut serta pada JKTABF 2023, mulai dari zine, buku tipografi, buku poster, comic strip, buku puisi yang di lengkapi representasi visual, sticker pack dan masih banyak lagi beberapa karya yang bisa di kategorikan art stuff, karena beberapa barang mungkin bisa dikatakan lebih mengedepankan nilai estetika nya di banding nilai fungsional nya.

Herry “Ucok” Sutresna (grimloc records,consumed magazine) Anindito Ariwandono (Orange Cliff) talks bertajuk “What is means to Be Independent”

Rentetan Talks yang di isi oleh berbagai pembicara, mulai dari perupa, pemilik percetakan independen, pemilik label rekaman independen, pemilik toko buku independent, penulis, hingga tak lupa penerbit independent juga mewarnai agenda yang mengiringi jalannya pada hari-hari berlangsung nya acara tersebut. Tema yang disampaikan pada Talks juga sangat beragam, namun secara garis besar tetap mempunyai benang merah atas sebuah karya yang dijalankan dengan prinsip-prinsip independen, Acara ini juga menjadi satu-satunya art book fair yang ada di indonesia, dengan harapan acara ini bisa terus memprovokasi ide-ide baru dan memperkenalkan format-format baru atau lama pada sebuah karya cetak mencetak untuk kebebasan berekspresi lewat medium buku atau rilisan fisik lainnya.

Wajah riang untuk JKTABF 2023, see ya at next JKTABF !!!
MYSTIFIED
MYSTIFIED

Written by MYSTIFIED

Life is soup, we're a fork

No responses yet