Beberapa musik post punk belakangan hilir mudik di playlist musik yang di setel beberapa teman sejawat Ketika berkumpul untuk mengahabiskan waktu ataupun sekedar menikmati hidup Bersama. Untuk ukuran orang yang mempunyai rasa ingin tahu sebesar jerapah, gue pun terpantik untuk menulis artikel ini, agar dahaga ingin tahu akan cikal bakal musik ini dapat terpuaskan dan tidak lagi jadi termisterikan. Hal yang paling menjadi impresif Ketika mendengar music yang katanya di nobatkan sebagai music yang ber genre post-punk adalah, music ini seperti tidak punya batas khusus akan ritme, energi, ciri khas dan arasemen. Sejumlah musik yang di kategorikan pop punk menjadi lengkap lagi aneh nya Ketika beberapa lagu sendu dan energik dapat di sediakan dengan proper dan sangat deep rasanya, baik instrumen maupun lirik.
Banyak band post-punk yang sudah acap kali beberapa tracknya menjadi dopamin agar Hasrat musik gue tiap harinya terpenuhi. Mungkin berlebihan rasanya apa bila di tuliskan semuanya dalam paragraf ini karena terlalu banyak untuk ukuran gue, tapi yang menjadi fenomena adalah beberapa band post punk Indonesia seperti Pelteras, Leipzig, Negative Lovers, Asylum atau pun Gho$$ yang belakangan sedang menggeliat dan produktif berkarya di radar gue personal, sepertinya layak di perkenalkan ataupun di buat tulisan nya di kanal ini, disamping itu tulisan ini akan menjadi alasan mengapa ian Curtis tersenyum karena mereka telah menyelamatkan eksistensi Post-Punk.
Mengutip artikel yang mengatakan bahwa, post-punk adalah “Salah satu genre yang mempertahankan akarnya dalam gerakan punk tetapi lebih introvert, kompleks dan eksperimental”, Bagaimana tidak? Ketika membaca pernyataan ini sayapun menyetujuinya, bahwa post punk seakan musik yang penuh dengan bebunyian yang kadang terdengar gaib, atau dengan kata lain sangat kental sekali aura eksperimental nya.
Siapa tak kenal artwork album unknown pleasures milik joy divison yang legendaris tersebut? Rasanya aura visual nya lebih popular di bandingkan karya musik nya sendiri. Apabila pertanyaan besar nya mengapa begitu, mungkin alasan nya karena mereka adalah band yang fenomenal dan monumental untuk sebuah musik 70-an yang bernuansa gelap dan kadang depresif ini, walaupun pasca era Joy division muncul-lah New order yang belakangan musiknya populer dan trend di media mainstream untuk sekedar joget Bersama karena musik nya yang energik tersebut, it isn’t joke?.
Namun sebuah rumor mengatakan bahwa New order eksistensi nya hanya berumur jagung karena pengaruh sang vokalis ian Curtis yang masih membayangi-bayangi para personal new order. Memang persona sang ian Curtis begitu lekat dalam music joy divison yang bernuansa ekspresif melankolis yang berasal dari kondisi Kesehatan mental ian Curtis yang memburuk dan fisik yang di derita ian di era-era Joy Division di gempur produktivitas dan intensitas tour yang mereka sedang jalani.
Mungkin bisa disimpulkan, bahwa fenomena bunuh diri sang ian Curtis menjadi momok yang melekat bagi para pelaku musik post punk, dan banyak orang menangkap citra musik ini adalah music yang bernuansa depresif. Namun begitulah musik, terkadang sebuah lirik dan corak music yang di tumpahkan sangat personal dan berdampak pada impresi para pendengar nya dan bermuara pada definisi tertentu antara, post-punk, ian Curtis dan kegelapan yang menyelimuti setiap dentuman dan distorsi yang di gaungkan pada lagu-lagu mereka.